BUDAYA MERAUKE
Merauke merupakan kota paling selatan yang berbatasan
langsung dengan Papua Nugini.Banyak sekali kebudayaan yang terdapat di Merauke
salah satunya tarian yospan.Yospan adalah tarian yang di pake dalam keadaan
tertentu,yospan juga mrupakan tarian persahabatan masyarakat papua.Karena
hampir seluruh masyarakat papua mengenal tarian yospan.Selain yospan merauke
juga memiliki beberapa tarian adat seperti tari gatsi.Tari gatsi adalah tarian
adat suku asli kota Merauke yaitu suku marind.Tarian ini biasa di adakan saat
upacara-upacara tertentu dan saat festifal budaya merauke yang di lakukan satu
tahun sekali.


MAKANAN KHAS MERAUKE
- Sagu Sep
Makanan khas suku Marind di Kabupaten Merauke adalah Sagu Sep. Sep biasanya dihidangkan secara berbeda sesuai dengan bahan campurannya, yaitu:
1. Kumobo ( Sagu yang dicampur dengan kelapa dan daging)
2. Wanggilamo( Sagu yang dicampur dengan daging yang sudah dipanggang)
3. Nggalamo( Sagu yang dicampur dengan kelapa dan daging yang dipotong besar-besar)
4. Kaka ( Sagu yang dicampur dengan kelapa, daging dan ditambah dengan santan)
5. Siu ( Sagu yang dicampur dengan pisang)

CIRI KHAS MERAUKE MEMPUNYAI MUSAMUS
"Rumah Semut" begitu agan & aganista mendengar
kalimat ini pasti yang terlintas dipikaran agan sekalian adalah rumah yg
berukuran super mini sesuai dengan ukuran semut itu sendiri. Tapi berbeda untuk
rumah semut "Musamus"yg ada di Merauke, ukurannya sangat besar
ratusan kali lipat dari ukuran semut. Tingginya bisa mencapai 5 meter lebih dan
diameternya bisa mencapai 2 meter lebih dengan bentuknya yg berfariasi dan
menjulang tinngi.
Rumah Semut atau Musamus, begitulah warga Merauke
menyebutnya. Tapi sebenarnya ini bukan rumah atau sarang dari semut melainkan
sejenis rayap Macrotermes sp.
Berbeda dari rayap biasa yg merupakan serangga pengganggu yg
suka merusak berbagai jenis benda berbahan kayu bahkan rumah kita, di Merauke
rayap hidup mandiri di hutan dan membangun rumahnya sendiri yaitu
"Musamus".
"Musamus" ini merupakan istana tempat tinggal
koloni jutaan rayap yg dibangun dari bahan dasar rumput kering, tanah dan
liurnya. "Musamus" ini merupakan istana koloni rayap yg sangat
menabjupkan. Bangunan ini sangat kokoh dan sanggup menahan bobot manusia dewasa
yg memanjatnya bahkan gempa sekalipun.
"Musamus" ini dibangun rayap dengan
berlorong-lorong sebagai tempat tinggal mereka dan sekaligus rongga tersebut
sebagai ventilasi yg berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu sarang untuk tetap
hangat. Suhu sarang tidak dipengaruhi dari cuaca dari luar, baik panas dan
dingin, hujan dan kemarau, bahkan sanggup melindungi dari kebakaran hutan
sekalipun.
Bila dilihat dari luar, "Musamus" mirip seperti
stalakmit di dalam gua kapur. Bentuknya mengerucut dengan lekukan-lekukan yang
sangat unik berwarna coklat kemerahan hingga coklat gelap sesuai warna tanah
sekitarnya.
Ketakjupan konstruksi inilah sehingga "Musamus"
dijadikan sebagai lambang kabupaten Merauke, Papua. WalaupunMerauke lebih
dikenal dengan sebutan "Kota Rusa".
"Musamus" ini hanya dapat ditemukan dibeberapa
tempat di dunia, dan untuk di Indonesia hanya ada di Meraukesaja. Kita dapat
menemukan "Musamus" di Taman Nasional Wasur dan di beberapa wilayah
di Kabupaten Merauke, Papua.
Jadi kalau sempat berkunjunglah ke Merauke tuk melihat Rumah
Semut Musamus .
MUSAMUS DI MERAUKE JUGA MEMPUNYAI FILOSOFI YAITU :
JANGAN TANYA KERJAKU TAPI LIHAT KARYAKU
kata kata puitis ini di buat oleh salah seorang mantan
Bupati Merauke dalam menerjemahkan cara kerja semut semut musamus
slogan ini menjadi sebuah motto bagi masyarakat merauke
dalam berkarya
yakni tidak perlu harus banyak berbicara tetapi bekerjalah
tanpa harus merusak
seperti halnya semut semut musamus dalam membangun rumah
Musamusnya mereka tidak merusak sekitarnya dan mereka bekerja diam diam tiba
tiba hasilnya telah berdiri menjulang ke angkasa
Sumber
http://yennyletsoin.blogspot.com/2015/01/wisata-kuliner-makanan-khas-merauke.html

http://yennyletsoin.blogspot.com/2015/01/wisata-kuliner-makanan-khas-merauke.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar